Hubungi Kami (0274) 5022 529 admin@akpy-stiper.ac.id

Selamat datang Mahasiswa Baru TA. 2023-2024

SELAMAT DATANG DI

Tentang AKPY Akademi Komunitas Perkebunan Stiper Yogyakarta (Akpy-Stiper) merupakan sister company dari Institut Pertanian Stiper (Instiper) yang khusus didirikan untuk pelatihan, asesmen dan pendidikan program vokasi sebagai calon mandor, operator dan krani kebun dengan level Ahli Pratama (D1). Dahulu program ini menjadi satu dengan Instiper, namun dalam perkembangannya banyak stake holder yang memerlukan program ini, maka sejak tahun 2017 Akpy-Stiper berdiri dibawah naungan Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan (YPKPY) sama seperti Instiper.
Detail Sejarah

BERITA TERKINI

25 March 2024

BPDPKS Dukung Akselerasi ISPO Pekebun Sawit Melalui Workshop dan Sosialisasi

Palangka Raya, SAWIT INDONESIA – Dalam rangka mendorong pekebun sawit mendapatkan sertifikasi keberlanjutan atau Indonesian Sustaninable Palm Oil (ISPO), terus dilakukan. Upaya tersebut dilakukan oleh stakeholders sawit melalui kegiatan Workshop dan Sosialisasi “Kemitraan ISPO melalui Kelompok Tani & UKMK Sawit dalam Mendorong Emisi Rendah Karbon”.


Kegiatan ini diinisiasi oleh AKPY – STIPER, SAWIT Center Indonesia, PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA), dan didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Yang diadakan selama empat hari (Rabu – Sabtu/21 – 24 Februari 2023, di Kalimantan Tengah.


Seperti diketahui, pemberlakuan atau implementasi ISPO Pekebun Sawit sudah direncanakan pada 2025 mandatang, sebagai mandatori. Dengan terbitnya kebijakan penerapan ISPO melalui Perpres No 44 tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia. Sesuai dengan Perpres tersebut, pekebun rakyat diberikan masa transisi selama 5 tahun. Jadi, ketentuan ISPO selain diwajibkan bagi perusahaan yang telah berlaku tahun 2020, pemerintah akan memberlakukan hal yang sama untuk pekebun rakyat pada 2025.


Direktur AKPY _ STIPER, Dr. Sri Gunawan, SP, MP, IPU menjelaskan dengan adanya mandatori ISPO Petani sawit dapat naik kelas, dalam mengelola kebun sawit berkelanjutan sesuai dengan tuntutan pasar global. Mengingat kelapa sawit merupakan komoditas global.


“Kegiatan (workshop dan sosialisasi) ini akan memudahkan dan mencari solusi dengan banyak permasalahan yang dihadapi Pekebun sawit dari luasan lahan perkebunan rakyat 6,7 juta ha atau 41% dari total luasan tutupan lahan sawit 16,38 juta ha,” jelas Dr. Sri Gunawan, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi sawitindonesia.com, pada Rabu (21 Februari 2024)


“Antara lain Surat tanah tidak ada, Izin usaha belum ada, Tanaman sawit memasuki usia Tua (lebih dari 20 th), Produktivitas Rendah (perlu Peremajaan), Bibit Tidak Bersertifikat, Rendemen Rendah, Keterampilan SDM Petani kurang update, Sarana dan Prasarana petani yang kurang, biaya produksi jadi Tinggi dan banyaknya Pencurian Kelapa Sawit,” imbuhnya.


Adapun tujuan kegiatan Workshop dan sosialisasi untuk memberikan pemahaman tentang ISPO pada pekebun rakyat. Agar lebih memahami Prinsip dan Kriteria IPSO. Namun, dalam kegiatan ini ada workshop Penyusunan Proposal ISPO, bimbingan teknis tentang peningkatan kapasitas dan kapabilitas Koperasi dan UMKM Petani Kelapa Sawit, khusunya lingkungan yang Lestari


“Dan, memberikan pemahaman Sumber Emisi dan Mitigasi Emisi Carbon, serta akan ada kunjungan lapangan berbasis perkebunan kelapa sawit,” tambah Dr. Sri Gunawan.


Dari informasi yang ada, kegiatan Workshop dan Sosialisasi, diikuti oleh peserta yang terdiri dari khusus Kelompok Tani Kelapa Sawit dari Wilayah Pundu dan Mentaya, Palangka Raya – Kalimantan Tengah, Koperasi Kelapa Sawit, pendamping Kelompok Tani Kelapa Sawit. Dengan total peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari Pekebun, Pengurus Kelompok Tani dan Koperasi (UKMK Kelapa Sawit).


Selama empat hari, peserta akan mendapatkan berbagai materi seperti, Peran BPDPKS terhadap Akselerasi ISPO dan Program Kemitraan, Pengenalan Prinsip dan Kriteria ISPO; Tujuan dan Manfaat ISPO bagi Petani oleh Ditjenbun – Kementerian Pertanian, Legalitas Lahan dan Kelompok, Praktek Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan atau Good Agriculture Practuices (GAP), Emisi GHG (identifikasi sumber emisi dan cara penguraan emisi).


Selanjutnya, materi Pengenalan Kebun Sawit Swadaya Rendah Emisi Untuk Lahan (Pembukaan Lahan, HCV, HCS dan Gambut), Praktek Pembuatan Proposal ISPO/Sarpras, Kunjungan Mill, Lab Riset, Biochar, Komposting, Rumah Cacing, dll, Kunjungan ke Demplot Tanaman Rendah Emisi Carbon, dan Praktek Penyusunan Proposal dan Memasukkan ke Sistem.


“Kegiatan ini untuk mendukung akselerasi ISPO, yang melibatkan Stakeholders antara lain BPDPKS, PT BGA dan Perusahaan-perusahaan kelapa sawit terdekat, Kelompok Tani (Poktan), Koperasi, UKMK Sawit, Dinas Perkebunan Setempat, Ditjenbun – Kementerian Pertanian, dan Perguruan Tinggi,” ungkap Dr. Sri Gunawan.


“Setelah kegiatan (workshop), para pekebun, kelmpok tani, Koperasi dan UKMK Kelapa Sawit harus NAIK KELAS, pada 2025 mendatang Pekebun memiliki Sertifikat ISPO. Dampak Setelah mendapatkan sertifikasi ISPO (Peningakatan Produksi, TBS diterima Pasar karena Legal dan Sah, Kelestarian Lingkungan terjaga, Emisi Carbon Rendah, Peningkatan Usaha dan Kesejahteraan Pekebun, Poktan dan UKMK Sawit) Lingkungan Perkebunan Kelapa Sawit Lestari dan. Kelompok tani dan UKMK sawit dapat Membuat Proposal dan Lolos Pendanaan ISPO dari BPDPKS,” pungkasnya.


Pada kesempatan berbeda, Helmi Muhansyah, Kepala Divisi UKMK BPDPKS menyampaikan pihaknya melihat kegiatan (workshop dan sosilisasi) sangat compatible, mudah-mudahan kegiatan ini bisa mendorong percepatan ISPO.


Sesuai dengan materi yang disampaikan, salah satunya, Praktek Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan atau Good Agriculture Practuices (GAP). Materi ini akan menambah kemampuan petani dalam mengelola perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.


“Pada prinsipnya, kami mendukung kegiatan kemitraan ISPO, justru bisa untuk meng-counter black campaign yang kerap ditujukan ke industri sawit. Sebab ISPO menitikberatkan pada keberlanjutan dan tata kelola perkebunan sawit yang lebih baik,” ucapnya melalui sambungan telepon.


Sumber : Sawit Indonesia

Berita Selengkapnya

PENDIDIKAN

Prodi Pembibitan Tebu

Pendidikan vokasi pada bidang Prodi Pembibitan Tebu yang kompeten dan Unggul untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di bidangnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Prodi Pembibitan Kelapa Sawit

Pendidikan vokasi pada bidang Prodi Pembibitan Kelapa Sawit yang kompeten dan Unggul untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di bidangnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Prodi Pemeliharaan Kelapa Sawit

Pendidikan vokasi pada bidang Prodi Pemeliharaan Kelapa Sawit yang kompeten dan Unggul untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di bidangnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

GALERI

akpy.stiperjogja
© 2023 Copyright : AKPY-STIPER